Tuesday 23 April 2013

Save Our Earth…….. With TEKNOLOGI HIJAU DAIHATSU



"Belum ada jawaban tentang LCGC. Biar saya cek dulu statusnya," tukas Agus Martowardoyo (eks Menkeu yang kini menjabat Gubernur BI) soal kepastian pelaksanaan Peraturan Pemerintah Indonesia mengenai LEC dan LGCC.

 
Ditengah carut marut transportasi nasional yang belum terpecahkan hingga saat ini. Dunia otomotif Indonesia memang kian terseok mengikuti perkembangan teknologi transportasi dunia. Tak hanya masalah fisik yang terhidang dilapangan, namun juga masalah Peraturan dan Perundangan di atas kertas. Entah mengapa masalah Peraturan dan Perundangan selalu saja terkesan begitu lamban diputuskan dan diaplikasikan. Seperti masalah LEC dan LGCC.
LEC/low emission carbon adalah program nasional mobil rendah emisi karbon. Salah satu program di dalamnya antara lain mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC). Sebenarnya PP tentang LEC ditargetkan terbit awal April 2013. Namun entah kenapa PP bersangkutan masih berkutat dengan masalah redaksional di Kemenko Perekonomian.


Padahal, sejumlah produsen otomotif sudah bersiap diri meluncurkan beragam produk inovatif demi mendukung Program tersebut. Apalagi tahun 2015 mendatang mulai diberlakukan Asean Economic Community (AEC). Dalam hal ini, mungkin saja jajaran birokrat pemerintah sangat hati-hati. Atau malah kurang percaya diri karena pengetahuan yang kedodoran tentang programnya sendiri.
Produk-produk inovatif kreasi anak bangsa terus bermunculan. Seiring dengan kian tersadarkannya pemahaman manusia akan alam, lingkungan dan bumi tempat manusia berpijak. Termasuk inovasi yang dilakukan Daihatsu Motor Company. Perusahaan mobil Jepang tertua, yang berkantor pusat di Ikeda, Prefektur Osaka ini, dikenal dunia sebagai produsen mobil berukuran kecil. Slogan terbarunya adalah "We Do Compact".


Untuk urusan kendaraan yang berkonsep LGCC, Daihatsu telah menyiapkan mobil kompak dengan konsep penerapan tiga tahap teknologi yang berbasis lingkungan. Yakni :
1.        Penerapan Teknologi “Eco-Idle”. Sistem ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis. Tujuannya untuk efisiensi bahan bakar. Sistem i-EGR dalam teknologi ini, mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminumkan keluaran gas CO2
2.       Penerapan Teknologi mesin 2 silinder turbocharged. Dalam teknologi ini, mesin mobil memiliki komponen yang lebih sedikit, sehingga lebih ringan, dan menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit. Dengan “active ignition system” dan berbagai improvement lainnya, efisiensi penggunaan bahan bakar bisa mencapai 30%. Daihatsu ingin menghadirkan kenyamanan dalam berkendara dan efisiensi bahan bakar, meskipun dengan mesin cc rendah melalui sistem turbo yang ada pada teknologi yang dimilikinya ini. 


3.       Penerapan Teknologi Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Pada teknologi ini emisi gas buang CO2 dipastikan zero poin. Ini merupakan wujud kendaraan yang ramah lingkungan. Bahan pembuatan mobil menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit. Tidak mengandung logam mulia, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Teknologi  ini juga berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini memiliki kepadatan energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2. Hidrazin Hidrat adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru


Untuk urusan Save Our Earth memang harga mati untuk penghuni bumi saat ini. Teknologi apapun yang telah berhasil diciptakan manusia selama ini, harus dikembalikan ke habitatnya semula. Cikal bakal kehidupan manusia adalah alam, sudah sewajarnya jika semua teknologi juga dikembalikan ke teknologi yang berbasis alam. Yakni Teknologi Hijau.


Inovasi Teknologi Hijau ala Daihatsu sudah selayaknya diapresiasi sesuai porsinya. Untuk dikembangkan menjadi Teknologi terapan yang benar-benar dapat menyelamatkan keberlangsungan bumi ini.
Tinggal bagaimana urusan payung hukumnya. Itulah tugas para birokrat negeri ini agar lebih cerdas dalam memahami perkembangan Teknologi dunia. Tak perlu memperdebatkan segala sesuatu atas dasar politik dan kepentingan golongan tertentu. Bukankah semua yang diputuskan pengelola pemerintahan Indonesia harus sepenuhnya diarahkan untuk keperluan hajat hidup orang banyak?. Seperti amanat UUD 1945.


Jadi tunggu apalagi…. Segera ucapkan Selamat datang untuk TEKNOLOGI HIJAU DAIHATSU


Together.. Forever.. We save The Earth with Teknologi Hijau Daihatsu….

No comments:

Post a Comment