Thursday 31 January 2013

Get Your Prosperity with……Bank Mandiri …




Awal tahun baru 2013 saya diundang seorang sepupu untuk bertandang ke rumahnya yang masih porak poranda. Kebetulan, dia baru saja membangun rumah baru. Biasa…. Hampir 75 persen dana membangun rumah disokong oleh sang mertua.
Sebelumnya, saya memang pernah diminta untuk merancang rumah impiannya. Sebagai saudara yang cukup dekat, saya tentu menyempatkan waktu untuk memenuhi permintaannya, disela-sela kepadatan waktu kerja. Dan menghadiahinya sebuah rancangan rumah sederhana yang cukup cantik.

Sayang, rumah baru yang diimpikan itu belum sepenuhnya rampung. Sokongan dana dari sang mertua mandeg ditengah jalan. Karena berebutan dengan kepentingan lain yang tak kalah urgent. Rumah baru pun menggantung. Istilah Sundanya, Ngan iuh wungkul…” ( Hanya cukup untuk berteduh ). Masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. Kelihatannya memang pekerjaan kecil, namun finishing touch inilah yang cenderung menyedot dana yang cukup besar.


Saat ditemui, sepupu saya malah berkelakar dengan wajah muram bahwa dirinya terkena syndrome orang-orang yang sedang membangun rumah. Yakni Kuriak ( Awak kuru, banda beak ( Istilah sunda: Badan kurus kering, harta benda habis ). Saya menghiburnya dengan berkata bahwa :
“ Yang penting meski duit abis, tapi ada buktinya. Bukan abis dipakai untuk berfoya-foya! “
Sepupu sayapun hanya tersenyum sambil menghela nafas panjang. Dia bergumam, ingin sekali menyelesaikan rumahnya sesegera mungkin. Biar cukup layak untuk ditempati. Minimal pekerjaan fisik selesai semua. Biarlah mempercantiknya belakangan saja. Sedikit-sedikit jika dananya mulai ada.


Namun masalahnya tidak sampai disitu saja. Dia mempunyai anak yang sudah kelas tiga SMP. Sebentar lagi harus masuk SMA. Tentunya membutuhkan biaya masuk sekolah yang cukup besar pula. Apalagi sang gadis kecil bercita-cita masuk sekolah pharmasi. Uang masuknya lumayan menguras kantong, untuk pedagang kecil seperti dia.
Sehari-hari, sepupu saya berjualan penganan tradisional turun temurun di sebuah pasar. Bila musim kemarau, omzetnya cukup lumayan. Bahkan bisa mengalahkan penghasilan orang-orang kantoran yang menerima gaji setiap bulan. Tapi di musim penghujan seperti ini, omzet menjadi kurang menentu. Karena setiap hari selalu hujan.
Mana mungkin orang-orang sering minum es di musim penghujan. Praktis jualan dipasar hanya setengah hari saja. Karena biasanya begitu waktu menunjukkan pukul 12 siang, langit sudah mendung. Dan hujanpun turun.

Itu masih mending, dibandingkan bulan Desember-Januari. Dimana terjadi puncak-puncaknya musim hujan. Dari pagi sampai sore hujan turun tiada henti. Tidak mungkin jualan es ditengah air hujan yang deras mengalir. Di musim paceklik inilah, waktunya menguras tabungan sampai tandas, tas…tas….
Saya cukup prihatin dengan masalahnya. Ingin membantu secara materi, tapi gak bisa. Akhirnya saya menganjurkan dia untuk mengikuti jejak kakak saya yang lain. Mengikuti program Kredit Tanpa Agunan dari Bank Mandiri. Dua tahun lalu, kakak saya yang hanya seorang pedagang warteg, bisa mewujudkan impiannya mempunyai rumah lewat program KTA. Bulan depan bahkan sudah memasuki tahap kedua pembangunan rumahnya. Semua berkat program KTA yang dapat dicicil dengan program cicilan harian.


Mandiri Kredit Tanpa Agunan adalah kredit perorangan tanpa agunan dari Bank Mandiri untuk berbagai keperluan, yang diberikan kepada calon debitur yang memenuhi persyaratan. Kelebihan KTA adalah :
  • Tanpa Agunan
  • Cicilan Ringan
  • Limit kredit sampai dengan Rp. 200 juta
  • Jangka waktu kredit disediakan dalam 5 pilihan
  • Perlindungan Asuransi Jiwa 

Syarat-syarat untuk mengikuti program KTA adalah sbb :
  • Warga Negara Indonesia (WNI) & berdomisili di Indonesia
  • Umur minimum 21 tahun & maksimum 55 tahun (pada saat kredit lunas)
  • Memiliki pekerjaan / penghasilan tetap per bulan minimal: Rp. 2,5 juta (Jabodetabek - Bandung)
  • Memiliki pekerjaan / penghasilan tetap per bulan minimal: Rp. 2 juta (diluar Jabodetabek - Bandung)
  • Limit kredit maksimal 5 kali gaji (Rp.5 juta s/d. Rp. 200 juta)

Persyaratan dokumen yang diperlukan pun tidak ribet cukup dengan :

Jenis Dokumen
Pegawai
Profesional/
Wiraswasta
Slip Gaji
Kartu Kredit
Asli Formulir Aplikasi diisi lengkap
Copy KTP Pemohon
Asli/Salinan Slip Gaji


Copy Surat Ijin Praktek / Ijin Profesi (Professional) / SIUP


Asli Rekening Koran / Copy Rekening Tabungan

Copy Kartu Kredit (depan belakang) dan asli Tagihan 1 bulan terakhir

Untuk Pinjaman diatas Rp 50 juta
Copy NPWP / SPT



" Tapi saya bukan pegawai Kang! Penghasilanpun selalu pasang surut pada saat-saat tertentu. Pasti tak akan disetujui kreditnya “
Kekhawatiran sepupu saya cukup beralasan. Bagi orang awam seperti dia, pengetahuan mengenai Perbankan masih minim. Saya menganjurkannya untuk bertemu ‘konsultan keuangan’ dari Bank Mandiri yang memuluskan rencana masa depan kakak saya dulu. Bila bercerita dengannya, pasti ada solusi untuk masalah keuangan yang dihadapinya. Diapun setuju.


Sejauh yang saya tahu, Bank Mandiri banyak mengeluarkan produk-produk perbankan yang inovatif untuk nasabahnya. Seperti Mandiri Tabungan Berencana, Mandiri KPR, Mandiri Tabungan, Mandiri KTA dan Mandiri Kartu Kredit. Semua produk perbankan itu cukup efektif untuk memanjakan penggunanya. Tinggal memilih saja, Mana yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.


Tiga minggu kemudian sepupu saya kembali mengundang kami untuk makan-makan dirumahnya. Sambil berteriak kegirangan, dia menyambut saya di depan pintu rumah barunya. Rumahnya hampir 90 persen rampung. Wajahnya terlihat gembira.


“ Saya sudah dapat pinjamannya dari Bank Mandiri. Makasih ya sarannya! “

Wednesday 23 January 2013

Web Lebih Kenceng Gaungnya Dengan Domain ID




Saat rencana Brand baru perusahaan kami diluncurkan lima tahun lalu, terjadi perdebatan yang lumayan alot diantara My Boss dan seluruh Team. Maklum baru sekarang perusahaan ini mencoba berekpansi di dalam negeri. Setelah sekian lama mengandalkan berjualan di Honolulu dan Maui. Semua dilakukan karena pasar furniture rotan international sedang lesu-lesunya. Jadi perlu diversifikasi khusus untuk penetrasi ke pasar domestik.
Termasuk urusan web dan domain hosting. Tak mungkin lagi mempergunakan web lama. Sedangkan segala urusan web dan market di dunia maya, sejak dulu dipegang kantor pusat di Honolulu. Praktis saat ini harus memunculkan web khusus dengan tampilan yang benar-benar fresh.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan domain ID. Apa sih sebenarnya domain ID ?


Domain adalah identitas yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan computer dan internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna internet pada saat melakukan akses ke server. Selain itu dipakai juga untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.


Biasanya domain selalu identik dengan nama yang unik, gampang diingat dan menjadi representasi pemiliknya. Domain terdiri dari dua bagian, yakni Nama dan Akhiran ( Misalnya : .com, .net, .org, .id, dll )
Ada dua macam domain utama yang dikenal di jaringan internet yaitu :
1.      TLD : Top Level Domain (Domain Tingkat Atas)
2.      ccTLDs : Country-Specific Top Level Domain (Domain Dengan Ekstensi Kode Negara).

Top Level Domain bersifat umum penggunaannya. Penggunaan TLD tidak memerlukan izin khusus jika hendak dipakai sebagai nama domain untuk sebuah website atau situs. Tersedia beberapa TLD yang sering dipakai seperti : .com, .net, .org, .us, .info, dan .biz. Sedangkan Country-Specific Top Level Domain baru bisa digunakan jika sudah memiliki izin penggunaannya.
Ada dua jenis Top Level Domain, yaitu :
1.      gTLD : Generic Top Level Domain
2.      ccTLD : Country Code Top Level Domain.

gTLD adalah domain yang mempunyai nama akhiran .com, .net dan .org sedangkan ccTLD adalah TLD yang dikhusus untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID ( co.id, go.id, net.id dll ) atau Jepang dengan kode jp ( co.jp, ne.jp, or.jp dll )
Di Indonesia ccTLDs ditandai dengan ekstensi .id.Berikut ini adalah beberapa domain Indonesia beserta jenis surat izin yang harus disertakan saat registrasi :
1.      .co.id
Diperuntukkan bagi perusahaan swasta yang memiliki badan hokum legal. Persyaratan untuk registrasi : KTP, NPWP, SIUP, dan Surat Pendaftaran Merk atau Hak Paten, jika digunakan untuk menjual produk yang diproduksi sendiri.
2.      .go.id
Diperuntukkan bagi instansi dan institusi milik pemerintah resmi.
Persyaratan yang dibutuhkan untuk registrasi : SK Kepala Instansi atau pejabat setara eselon 2, struktur organisasi dari instansi tersebut dan nama instansi harus dijadikan sebagai nama domain.
3.      .ac.id
Diperuntukkan bagi lembaga pendidikan atau kursus dengan jenjang minimal setara diploma 1.
Persyaratan untuk domain ac.id : SK pendirian lembaga dari Kementrian Pendidikan Nasional, SK Rektor, surat kuasa dari rektor dan KTP penanggung jawab domain.
4.      .net.id
Disediakan untuk penyelenggara jasa telekomunikasi yang legal.
Persyaratan untuk domain .net.id : Salinan izin penyelenggaraan jasa telekomunikasi dari pemerintah dan KTP penanggung jawab domain
5.      .or.id
Untuk organisasi atau komunitas resmi yang memiliki izin.
Persyaratan untuk registrasi : Surat izin organisasi dan KTP penanggungjawab domain.
6.      .shc.id
Digunakan untuk lembaga pendidikan setingkat SD-SMA.
Persyaratan registrasi domain .sch.id : Surat pengajuan resmi dari Kepala Sekolah yang bersangkutan dan KTP penanggung jawab domain.
7.      .web.id
Disediakan untuk pemilik website atau blog pribadi.
Persyaratan registrasi : KTP pemilik website atau blog bersangkutan
8.      .mil.id
Digunakan bagi kalangan militer.
9.      .war.net.id  
Digunakan bagi warung internet


Dalam dunia TLD, beberapa pakem domain yang memiliki arti tersendiri seperti :
·     .biz : Digunakan untuk keperluan bisnis.
·      .com : Digunakan untuk keperluan komensial.
·      .edu : Digunakan untuk keperluan pendidikan.
·      .info : Digunakan untuk keperluan informasi.
·      .name : Digunakan untuk keperluan web pribadi.
·      .net : Digunakan untuk keperluan internet.
·      .org : Digunakan untuk keperluan organisasi.
·      .pro : Digunakan untuk keperluan profesional.
·          .aero : Digunakan untuk perusahaan penerbangan.
·          .asia : Digunakan untuk domain di asia.
·          .cat : Digunakan untuk kategori.
·          .coop : Digunakan untuk perusahaan cooperation.
·          .edu : Digunakan untuk pendidikan.
·          .gov : Digunakan untuk pemerintahan.
·          .int : Digunakan untuk internasioal.
·          .jobs : Digunakan untuk pekerjaan.
·          .mil : Digunakan untuk militer.
·          .mobi : Digunakan untuk keperluan mobile communication.
·          .tel : Digunakan untuk telekomunikasi.
·          .museum : Digunakan untuk website musium.
·         .travel : Digunakan untuk perjalanan

   
Keuntungan memiliki Domain IDadalah : hasil pencarian sebuah website/situs, lebih diutamakan di search engine. Sehingga situs yang menggunakannya lebih diunggulkan peringkatnya dalam hasil pencarian di google. Selain itu Domain ID membuat tampilan website lebih professional. Pengunjung menjadi mudah mengingat domain sebuah website.


Layanan register nama domain tingkat tinggi Indonesia (ccTLD-ID), saat ini dikelola oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Sebelum di pegang PANDI, domain id di kelola oleh DEPKOMINFO yang sebelumnya diatur oleh IDNIC. 


PANDI merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk oleh komunitas Internet Indonesia bersama pemerintah pada 29 Desember 2006 untuk menjadi registry domain .id.  Pada 29 Juni 2007, pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika RI  secara resmi menyerahkan pengelolaan seluruh domain internet Indonesia kepada PANDI, selain go.id dan mil.id. 


Penyerahan pengelolaan domain .id ini dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Pengelolaan Domain .id no. BA–343/DJAT/MKOMINFO/6/2007 dari Dirjen Aptel ke PANDI. Apapun yang dicari, dikeluhkan dan diperlukan mengenai domain id, datanglah ke PANDI.


Saat ini, perusahaan tempat saya bekerja sudah mempunyai web khusus dengan domain id yang unik. Membuat kami karyawannya bangga dan mencintainya sepenuh hati. Siapa mau menyusul ?

Friday 18 January 2013

Adventure Trip di Pabrik Gula PTPN X….. Ala Willy Wonka Dan Indiana Jones



a.    History
Gula adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Benda ini digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis. Gula diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brasil, dan Thailand. 

Indonesia pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an. Namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. 


Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah nira kelapa atau enau, serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari Nusantara, terutama di bagian timur. Ketika Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa, kebun-kebun tebu mulai dibuka oleh tuan-tuan tanah pada abad ke-17, pertama di sekitar Batavia, lalu berkembang ke arah timur.

Puncak kegemilangan perkebunan tebu Indonesia, dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah meregulasi industri ini. Situasi swasembada gula menjadi berbalik sejak 1967. Indonesia berganti peran menjadi pengimpor gula sejak tahun itu hingga sekarang.


Geliat industri gula di Indonesia menjadi semakin menarik. Karena sudah berakar kuat sejak tahun 1700-an. Didalamnya ada sejarah, air mata, perjuangan, kesedihan dan semangat kemerdekaan. Bila ditarik satu kesimpulan, gula mempunyai Nationalism Spirit. Bukan hanya karena wujudnya yang terasa manis dilidah. Namun lebih dari itu, Nationalism Spirit didalamnya harus disebarluaskan. Tidak hanya dalam bentuk produk. Tapi dalam bentuk perjalanan wisata yang menakjubkan.

b.    Tourism Profille
Saya jadi inget satu film Hollywood yang berjudul Charlie and the Chocolate Factory. Film itu berkisah tentang Charlie Bucket yang mengikuti sebuah tur mengasikkan di pabrik coklat milik Willy Wonka. Charlie adalah anak miskin yang beruntung diundang Willy Wonka, setelah mendapat golden ticket dari coklat bar yang dibelinya. Jutaan anak di luar sana berharap mendapatkan golden ticket dalam coklat bar yang dibelinya. Namun hanya lima golden ticket yang di sebar dalam sekian juta coklat bar.


Charlie dan ke-empat anak lain, mengalami banyak peristiwa yang menakjubkan saat berada dalam pabrik Willy Wonka. Dari mesin-mesin yang canggih, Oompa Loompas ( karyawan pabrik coklat bertubuh kerdil dan berkulit oranye ), sampai hadiah menarik yang disebut Everlasting Gobstopper. Yakni sebuah permen ajaib yang tidak bisa habis meski  mencair di mulut, juga tidak bisa hilang rasa manisnya.

Terinspirasi dari film itu, Wisata Pabrik gula harus mempunyai kemasan yang menarik. Didalamnya harus terdapat unsur-unsur  USABLE yang membuat pengunjungnya datang dan datang lagi. USABLE merupakan akronim dari :
1.      Unique
Sebagai lokasi Heritage. Pabrik gula yang merupakan koloni PTPN X, sudah memenuhi unsur Uniqe Heritage. Terbukti dengan asset yang dipunyai Watoetoelis, Toelangan, Kremboong (ketiganya di Sidoarjo), Gempolkrep (Mojokerto), Djombang Baru, Tjoekir (Jombang), Lestari (Nganjuk), Meritjan, Pesantren Baru, Ngadiredjo (Kediri) dan Modjopanggoong (Tulungagung). Semuanya mempunyai keunikan tersendiri.


Yang kurang hanyalah kemasannya yang belum mempunyai Brand Image International. Apa gunanya kondisi bangunan dan mesin produksi berumur ratusan tahun kalau hanya sebatas benda. Mereka perlu ditangani dan disulap menjadi sesuatu yang menarik oleh ahli yang tepat.
Pengambil kebijakan di PTPN X memerlukan konsultan wisata international yang mampu menyulap 11 pabrik gula Jaman Baheula itu menjadi sebuah tujuan wisata yang menakjubkan. Berwisata di pabrik gula bukan hanya naik lori berusia ratusan tahun berkeliling pabrik. Wisatawan harus mendapatkan yang lebih dari itu.

Bila wisata Heritage hanya seputar itu saja, lambat laun akan tersisih dengan sendirinya. Karena Wisata seperti ini menjemukan dan tidak prestisius lagi. Wisatawan akan beralih ke tempat wisata lain. Bukankah kejadian seperti ini sudah bisa dilihat bukti konkritnya. Betapa Museum sudah bukan menjadi tujuan wisata pavorit lagi. Dia hanya saksi bisu yang sudah ditinggalkan orang.

2.      Surprise
Dalam pengemasan satu lokasi wisata. Harus memberikan efek surprise untuk pengunjungnya. Wisatawan harus diberikan efek kejutan yang menakjubkan dari 11 lokasi pabrik gula yang dijadikan tempat wisata. Misalnya :

-         Wisatawan diajak berwisata ala Indiana Jones. Program wisata dibuat seperti menyusuri peta harta karun. Di setiap pabrik ada clue-clue tertentu yang menjebak wisatawan untuk mengikuti perjalanan wisata sampai habis di 11 pabrik.

-      Wisatawan disuguhkan satu kemasan wisata yang tak terlupakan. Tak ada salahnya mengkoordinir pemandu wisata yang spesial. Seperti Oompa Loompas di film Charlie and the Chocolate Factory. Pengelola wisata bisa memberdayakan seniman setempat.

3.      An-Educative
Lokasi wisata harus memberikan sesuatu untuk pengunjungnya saat mereka pulang. Wisatawan harus mendapat pencerahan dari tempat yang sudah dikunjunginya.


Wisata pabrik gula bisa memberikan lebih dari sekedar pengetahuan tentang proses pembuatan gula. Dia harus menghadirkan satu kerangka edukasi baru untuk pengunjungnya. Ada elemen yang harus disugestikan sebagai bentuk edukasi baru. Seperti :
-         Semangat kebangsaan
-         Semangat Petualangan
-         Semangat bekerja
-         Semangat melestarikan Heritage, dll

4.      Based On Human
Kultur timur, khususnya Indonesia, terutama suku Jawa. Terkenal dengan sifat humanisnya. Itu zaman dulu. Entah sekarang. Kultur asing yang individualis telah banyak merusak kearifan budaya lokal. Disadari atau tidak, kebijakan penguasa tentang apapun terkadang mengesampingkan paham kemanusiaan. Banyak kebijakan hanya berlatar politik dan untung rugi dari segi bisnis.


 Kebijakan demikian, lambat laun akan menuai badai yang dibuatnya sendiri. Semakin lama, manusia Indonesia semakin cerdas dan kritis. Contoh konkrit seperti kebijakan buruh, atau kebijakan pendidikan. Undang-undang yang mengatur itu semua, kian hari kian menuai banyak kritikan. Didemo dimana-mana. Membuat para pengambil keputusan di level atas kalang kabut.


Untuk itulah, pengelolaan wisata Heritage PTPN X harus berdasarkan manajemen yang humanis. Seperti apakah itu ?. Tentu Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan dan Follow Up Wisata heritage ini harus merapat ke rakyat. Dapat dirasakan manfaatnya oleh penduduk setempat dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Tidak hanya menguntungkan bagi pedagang saja. Tapi menjadi keuntungan bagi masa depan bangsa ini.

5.      Ligthsome
Secara etimologi, Ligthsome artinya suka cita atau bersenang hati. Segala aspek yang menjadikan pabrik gula koloni PTPN X harus bermuara pada satu tujuan. Yakni kebahagiaan. Baik untuk pengunjungnya. Atau pihak-pihak yang terlibat didalamnya.


Banyak kejadian, sisi bonus dari satu usaha “sampingan”. Hanya membahagiakan pihak-pihak tertentu. Tidak menjangkau semua kalangan yang terlibat di “main” usaha itu sendiri. Tidak menambah benefit malah menambah pekerjaan. Upahnya hanya terima kasih.
Untuk itu Pengelolaan wisata heritage pabrik gula harus menghasilkan benefit yang membuat semua pihak bahagia. Jangan sekedar menjadi Thank You Project semata.

6.      Everlasting
Usaha wisata dimanapun, selalu berakhir saat mencapai titik jenuh. Tempat wisata baru, hanya memunculkan uforia sesaat. Selanjutnya tenggelam ditengah para pesaing baru yang menawarkan gagasan yang lebih segar.

Untuk itulah diperlukan Konsultan dan tim RnD yang hebat. Untuk menjadikan projek wisata Heritage ini menjadi Everlasting (abadi). Pesonanya bisa tetap dinikmati dan dirindukan setiap wisatawan yang pernah mengunjunginya. Hingga akan kembali lagi dan lagi.

c.     Management
Sebaiknya pabrik gula yang digunakan untuk tujuan wisata Heritage. Dibuat terpisah dengan pabrik gula yang digunakan untuk tujuan komersil. Manajemennya pun harus dibuat terpisah. Didalamnya mesti dihuni oleh orang-orang yang mempunyai turism passion


Tidak boleh mengelola proyek ini dengan cara-cara seadanya. Mengandalkan tenaga yang asal-asalan demi mengejar prinsif ekonomi. Bila begitu adanya, Side Project ini tak akan berkembang karena dikelola tidak profesional.
Untuk urusan Pleasure. Kesederhanaan hanya dirindukan sesaat. Selanjutnya, tetap saja wisatawan akan mencari sesuatu yang prestisius dan membuat kenyamanan tingkat tinggi. Bagi mereka, budget sudah tak akan lagi jadi tolok ukur. Lha wong mereka punya duit kok.

d.    Marketing
Sepertinya sudah gak jaman lagi bekerjasama dengan sekolah-sekolah atau instansi tertentu dalam menjaring wisatawan. Cara basi yang kampungan itu hanya memunculkan efek negatif saja terhadap image tempat wisata. Kesannya menjadi “cara paksa” seperti kerap dilakukan oleh rezim penguasa tempo dulu.


Ini zaman Reformasi Mas! Cara pemaksaan seperti itu hanya dilakukan oleh pengusaha yang tak percaya diri. Karena produk yang ditawarkannya berkualitas rendah, kacangan dan bermutu abal-abal. Saatnya mencari terobosan baru dalam strategi marketing. Caranya? :
1.      Focus On Stranger Tourist
Mayoritas bangsa ini, terlampau silau dengan bangsa lain. Terlalu luar negeri minded. Segala yang berbau luar negeri, pasti menjadi tren yang digemari. Tak peduli sesuai atau tidak. Baru sadar setelah tren yang diikutinya ternyata kampungan.
Pangsa pasar yang terbesar untuk wisata ini sebenarnya turis local. Namun keberadaan mereka seolah segerombolan hantu yang sulit ditangkap. Mereka kebanyakan lebih tertarik untuk bergerombol di mal.
Untuk menjaring mereka harus dipancing sebuah Tren dulu. Buatlah wisata adventure pabrik gula ini menjadi Tren di kalangan turis mancanegara. Menjadi Trending Topic di twitter atau diulas di media-media asing sebagai tujuan wisata yang menakjubkan.


Bikin ‘skandal’ yang menghebohkan hingga membuat semua mata melirik. Setelah media asing dan turis mancanegara berbondong-bondong berwisata, selanjutnya tinggal tunggu waktu. Turis lokal juga akan berbondong-bondong datang.
Bukankah hal itu pula yang terjadi pada Pulau Komodo, Raja Ampat, Bunaken dan Takabonerate ?

2.      Make a Movie
Cara simpel namun cukup menjanjikan. Menggandeng produser film untuk datang. Mengundang media televisi untuk berkunjung ke lokasi wisata. Lihatlah, Belitung menjadi menggeliat iklim pariwisatanya pasca film Lasykar Pelangi dirilis. Orang-orang jadi penasaran. Bagaimana sebenarnya kehidupan di Belitung setelah menonton film ini.


3.      Joint With Torism Agent
Untuk lebih mempermulus usaha promosi, sebaiknya melakukan kerjasama dengan agen turisme di seluruh dunia. Akses-akses kearah sana cukup mudah karena dunia sudah terhubung dengan sendirinya lewat dunia internet.

4.      Exhibition
Jangan pelit untuk menjemput wisatawan secara langsung. Mengikuti pameran-pameran wisata akan sangat membantu menarik wisatawan. Terutama pameran yang bersifat international.


Berangkat dari itu semua. Rasanya tidak salah kalau sudah saarnya mereformasi wisata Heritage menjadi sesuatu yang lebih menarik, menakjubkan dan menantang Adrenalin. Tinggal pilih yang mana. Wisata penuh kejadian menakjubkan di dalam pabrik Ala Willy Wonka. Atau Petualangan mencari harta karun yang menguras Adrenalin ke 11 Pabrik gula  Ala Indiana Jones.


Semua sudah ada di PTPN X……….