Sunday 13 January 2013

ENFAGROW A+ …….. Yang Tak Pernah Membuat Nazwan Mati Gaya



Sudah dua bulan lamanya, salah satu keponakan saya yang bernama Nazwan, Disapih (istilah Sunda untuk balita yang dilepaskan menyusu ASI pada ibunya). Anak itu memang sudah menginjak usia dua tahun. Usia yang sudah pas untuk Disapih. Sesuai juga dengan ajaran agama kami.

Nazwan termasuk balita yang lumayan aktif. Cerewet dan banyak bertanya ini-itu. Meski bahasanya masih banyak yang belum saya mengerti. Walau begitu, “Bahasa Kacau” Nazwan menjadi lucu saat mendengarnya. Beda kalau bahasa yang sama diucapkan oleh orang dewasa. Dia lumayan lengket dengan saya. Mungkin karena rumah kami saling berdekatan.

Setiap pagi, dia sudah mengetuk pintu dapur untuk masuk rumah saya. Begitu juga bila saya sedang nyantai di akhir pekan. Dia dengan acuh nyelonong ke kamar tidur, atau mengganggu saya di depan monitor komputer. Tingkahnya memang ada-ada saja.
Namun keceriaan Nazwan berkurang pasca Disapih. Beberapa hari dia kelihatan lesu dan tak bergairah. Seperti kehilangan sesuatu. Sang Ibu sangat terganggu dengan keadaan Nazwan. Bisa dipahami, orang tua mana yang tidak khawatir dengan kondisi sang anak yang tiba-tiba berubah.
Tapi setelah beberapa minggu berjalan. Seiring waktu, kondisi Nazwan kembali ke semula. Dia pun mulai menyukai kembali mainannya, menyukai makanan baru dan perlahan kembali aktif seperti dulu.

Di usia Golden Period (1-3 tahun) seperti Nazwan. Memang merupakan masa yang penting bagi pertumbuhan anak sehingga harus mendapatkan nutrisi yang tepat. Pada periode ini, otak anak tumbuh dan berkembang pesat. 

Otak manusia terdiri dari 60% lemak. Dan DHA (asam dokosaheksanoat) merupakan asam lemak yang paling banyak terdapat di Otak. Sebagian besar lemak yang terdapat di Otak adalah di dalam membran sel saraf dan dalam pelindung myelin yang melapisinya. Tipe dan proporsi lemak dalam membran sel menentukan seberapa efektif sel Otak berkomunikasi. Jika seorang anak kekurangan lemak yang tepat, Otaknya tidak akan berkembang atau berfungsi secara optimal. 

Para Ilmuwan mengungkapkan bahwa berbagai macam penyakit mental termasuk penyakit Parkinson, depresi, Alzheimer, demensia dan skizofrenia berhubungan dengan kekurangan asam lemak penting. Juga terjadi karena ketidakseimbangan antara asam lemak Omega-6 dan Omega-3 di otak.
Seperti juga kasus anak-anak ADD/ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Atau penyakit sulit berkonsentrasi dan hiperaktif. Hal ini disebabkan oleh tingkat DHA yang rendah di dalam darah mereka.


Untuk Bayi yang masih menyusui, tentu bukan hal yang terlalu sulit. Karena bayi mendapatkan sumber DHA dan AA (asam arakhidonat) dari ASI. DHA dan AA berguna untuk meningkatkan kecerdasan anak Setelah anak tidak mendapatkan ASI lagi, DHA dan AA masih sangat dibutuhkan untuk perkembangan optimal Otak dalam masa balita mereka.
Pertumbuhan Otak yang paling penting, adalah sejak bayi lahir hingga usia 2 tahun. Dalam periode ini, terjadi perkembangan saraf Otak yang tercepat. Selanjutnya memang terus terjadi perkembangan hingga usia 5 tahun, namun tidak secepat pada usia sebelumnya.

Karena itu, untuk mendukung perkembangan Otaknya. Balita sangat membutuhkan nutrisi yang mengandung elemen penting dalam pertumbuhan Otak mereka. Tentu harus didapat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Menurut Bethany Thayer, seorang pakar nutrisi dari Detroit yang juga juru bicara American Dietetic Association (ADA), otak adalah salah satu organ yang "Sangat Kelaparan". Otak adalah organ pertama dari tubuh yang menyerap nutrisi dari makanan yang manusia santap sehari-hari.

Ada 9 jenis makanan yang direkomendasikan para ahli untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fungsi Otak anak :
1.      Ikan
2.      Telur
3.      Selai Kacang
4.      Sayuran Berwarna
5.      Oatmeal
6.      Buah Berri
7.      Kacang  Hijau
8.      Susu & Yogurt
9.      Daging Sapi Bebas Lemak

Nutrisi dan stimulasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan Otak anak. Terutama dalam menstimulasi kemampuan dasar seperti daya ingat, daya konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah. Anak juga membutuhkan nutrisi yang mendukung daya tahan tubuhnya. Dengan ketahanan tubuh yang sempurna, anak dapat belajar lebih banyak, kapan saja dan dimana saja.

Kembali ke kisah Nazwan. Sang ibu rupanya menemukan solusi yang tepat untuk Nazwan. Setelah lepas dari ASI, Nazwan sempat kehilangan selera makan. Namun hal itu tidak berlangsung lama berkat Susu Enfagrow A+. Susu bayi Golden Period ini meningkatkan membuat Nazwan mendapat 3 kekuatan sekaligus. Yakni sistem pernafasan, sistem pencernaan dan imunitas terhadap penyakit.  Hal ini terjadi karena Susu Enfagrow A+ mengandung lebih banyak DHA, serat alami, protein, zat besi, vitamin A, C dan E, B6 dan asam folik.

Dari semua merk Susu Formula yang beredar luas di pasaran. Memang hanya Enfagrow A+ yang paling lengkap kandungan gizinya. Pantas saja kalau Nazwan kembali ceria dalam waktu singkat.
Meski akhirnya, saya harus banyak bersabar karena Nazwan semakin cerewet. Bertanya ini–itu . Dia seakan ingin segera menaklukan dunia dengan “bahasa kacaunya”. Saya hanya bisa tersenyum melihat semangat Sang Jagoan Cilik ini.

Nazwan…. Nazwan…. Emang ‘Lu Kagak Penah Mati Gaye…hehe….

2 comments:

  1. Halo Dedi, bisa kontak saya di andinarizky234@gmail.com Saya mau memberi info terkait lomba blog. Thanks :)

    ReplyDelete