Tuesday 5 February 2013

KSATRIA PININGIT dari TAMIANG LAYANG



Sejarah masa lalu terkadang tak pernah bisa diselami dengan pemikiran sesaat. Termasuk arti sebutan Garuda Maharam untuk daerah Tamiang Layang dan sekitarnya. Mungkin karena tanahnya yang berbau harum dengan airnya yang bening dan bersih. Hingga mengundang banyak pendatang untuk mencari penghidupan dan kehidupan.


Tamiang Layang mempunyai sejarah tersendiri tentang keberadaannya. Tak pernah ada yang tahu, mengapa daerah ini dari dulu begitu diminati pendatang. Alam semestapun tak pernah menjawab pertanyaan itu. Dia hanya mengurai cerita lewat angin, bahwa suatu saat kelak Tamiang Layang  akan menjadi besar.
Sejarahpun tak pernah mengetahui pasti, mengapa Tamiang Layang menjadi satu-satunya daerah yang tidak diserahkan Kerajaan Banjar kepada Hindia Belanda seperti kebanyakan daerah lainnya di Kalimantan pada tahun 1826. Hingga akhirnya Tamiang Layang menjelma menjadi Ibu Kota Kabupaten Barito Timur pada tahun 2002.


Tentu banyak alasan bagi sebuah daerah untuk bermetamorfosis menjadi daerah otonom yang mempunyai pemerintahan sendiri. Untuk mengubahnya menjadi sebuah daerah yang hebat, diperlukan aspek-aspek yang hebat pula. Salah satunya pemimpin yang luar biasa hebat.


Rakyat sesungguhnya tak ambil pusing siapa pemimpinnya, dari manakah asalnya, bagaimana sejarah hidupnya. Yang penting, orang yang memimpinnya adalah Pemimpin Hebat. Bisa membawa rakyat dan daerah yang dipimpinnya menjadi tempat yang Gemah Ripah Loh Jinawi. Cukup sandang, pangan dan papan. Hidup dengan sejahtera sambil menepuk dada dengan bangga. Inilah kami, rakyat Tamiang Layang, yang mempunyai Pemimpin Hebat.


Masyarakat Jakarta boleh berbangga hati karena memiliki gubernur baru yang membuat rakyatnya bisa mengakses pengobatan gratis. Tapi mereka baru bisa menikmatinya tahun 2012.


Tanpa gembar-gembor yang menghebohkan media, pemimpin Barito Timur, yakni Drs. H Zain Alkim sudah memulainya lebih dulu dengan membuat biaya pengobatan murah meriah dan Biaya gratis bagi mereka yang menjalani rawat inap diruang dikelas III. Bahkan bisa mengakses pengobatan ke dokter spesialis dengan biaya hanya Rp. 20.000 saja.


Di Pulau Jawa, buruh bergejolak dan berdemo dimana-mana. Semua mengeluh karena kesejahteraan macet. Biaya transportasi mahal. Penghasilan sehari harus dipotong biaya transportasi yang tinggi. Tapi di Bartim, buruh tenang-tenang saja. Untuk menghemat biaya transportasi, buruh mempunyai card conection yang terhubung dengan semua angkutan umum. Biaya transportasi buruh di subsidi pemerintah hingga 50%.
Ada lagi program kartu subsidi belanja murah. Buruh bisa berbelanja murah dengan discount khusus di outlet-outlet yang ditunjuk Bupati Bar-Tim.


 Sangat mudah untuk mengajak rakyat untuk berpartisipasi bagi daerahnya. Bahkan menjadikannya garda terdepan untuk menaklukan dunia. Caranya dengan melimpahinya dengan kesejahteraan yang memadai. Tentu, tugas pemimpinlah untuk membawa mereka menjadi ‘sesuatu’ yang dibanggakan negerinya.

Dan inilah yang telah dilakukan Bupati Bar-Tim, Drs. H Zain Alkim. Untuk menjadikan membawa Bartim menjadi daerah gemilang dengan program Bartim Membangun

Dia adalah pemimpin hebat yang dipilih alam semesta untuk menjadi KSATRIA PININGIT dari TAMIANG LAYANG.

No comments:

Post a Comment