http://www.mymakassar.com
Pertama
dengar nama Takabonerate, dari seorang teman yang baru saja pulang dari Makassar. Telingaku serasa asing mendengarnya. Temanku
Alec, tak henti-hentinya mengisahkan petualangannya ke daerah yang katanya
masih perawan itu. Sambil sesekali memperlihatkan photo-photo hasil bidikan
kameranya.
Semula,
aku tak begitu tertarik. Tidak seperti teman-teman kantor yang lain. Mereka mengerubuti Alec
seperti semut yang mengerubuti gula. Bagiku, yang memang kurang menyenangi wisata bahari, khabar
tentang keindahan laut menjadi sebuah angin lalu saja.
Hingga
suatu pagi aku iseng memasukkan kata Takabonerate di search Engine Google. Itu
semata karena tak tahan dengan ocehan teman kantor yang menjadikan Takabonerate sebagai
Trending topik selama pekan ini di kantor. Dan ternyata semua perkataan
teman-teman membuatku terbelalak takjub.
Ternyata Takabonerate adalah sebuah taman
laut di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan, Indonesia.
Takabonerate merupakan taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga
di dunia. Dua yang lain ada di Kepulauan Marshall
yaitu Kwajifein dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas
total dari kawasan atol Takabonerate adalah 220.000 hektar dengan sebaran
terumbu karang mencapai 500 km². Oleh sebab itu, Sejak Tahun 2005 Taman Nasional
Taka Bonerate telah di calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.
Setiap tahun, di
lokasi ini selalu diadakan festival yang bertajuk Sail Takabonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition. Dalam
rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar. Tahun ini, Sail Takabonerate
direncanakan akan dimulai 16-18 November 2012,dengan mengadakan pelayaran
maritim dari Bali, Takabonerate,dan Kepulauan
Spermonde.
Pantas saja
jika Alec tak henti-henti menceritakan pengalaman indahnya selama melakukan ekpedisi ke Takabonerate.
Aku sendiri yang kurang menyukai wisata
bahari, langsung terkesan dengan pemandangan alam yang Tuhan ciptakan di Takabonerate.
Pemandangan alamnya seperti gambar-gambar di kartu Pos
dari kiriman temanku yang saat ini bertugas di Maladewa.
Akhirnya mau
tak mau aku merapatkan diri ke Alec untuk mengorek bagaimana caranya aku bisa
melancong ke Takabonerate suatu saat. Dan dengan jumawa Alec berkata.
“ Perjalanan
kesana termasuk sebuah perjuangan yang cukup sulit. Belum lagi untuk kita yang
notabene dari pulau Jawa. Tapi setelah nyampe disana, dijamin, segala perjuangan itu tak ada
artinya. Disana bener-bener surga Bro…. “
“ Memang
sesusah apa ? “
“ Pokoknya
kalau kamu kesana, harus siap fisik dan mental. Tak hanya duit segepok saja
yang harus disiapin. Jangan harap hanya
duduk manis dipesawat, begitu turun trus disuguhin red karpet selamat datang.
No..no… Petualangan baru dimulai saat kamu nyampe di Makassar.
Pertama kamu harus naik bus dari Makassar ke Bulukumba selama lima jam. Setelah itu, lanjut ke Pelabuhan
Pematata Selayar menggunakan kapal ferry sekitar dua jam, lanjut lagi ke
Benteng dengan jarak tempuh selama satu setengah jam. Setelah itu naik kapal
kayu selama lima
jam ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil “
“ Wah ternyata
cukup menguras tenaga juga ya “
“ Tentu ! Makanya fisik kamu harus benar-benar sehat
kalau mau kesana. Tapi di jamin dah, kamu gak bakal rugi kalo sudah nyampe di
Takabonerate. Menurut gua, Bila Surga itu
memang ada, maka Takabonerate salah satunya “
Nice write...
ReplyDeleteSalam pertemanan y..
Nice to know You..
DeleteSalam kenal mas Sumirta... kita sama2 masuk di story cake nya mbak Candra. Tadi saya liat sharenya mas Sumitra di grup story cake.
ReplyDeleteLuar biasa indahnya pantai Takabonerate... Subhanallah...
Bener2 cantik alamnya.
Selamat buat kemenangan blog nya mas...
Salam dari Jakarta.
Salam kenal juga Mbak Niken. Wah jadi makin semangat bercerita ni, kalau banyak yang support.
DeleteSaya juga ingin sekali kesana Mbak. Waktu ada proyek interior disana, hanya nyampe di Makassar saja. Saya paling senang ke Malino waktu itu. Bener2 surganya pecinta durian.
Terima kasih atas perhatiannya.
Salam juga untuk Mbak Niken sekeluarga.
Mas, dari narasimu, balung-balungku sudah terasa pegal-pegal nih. Belum juga mulai jalan, merencanakan saja juga belum, tapi narasimu bener-bener menggugah keingintahuan "semua", termasuk diriku. Dengan kondisi jarang olah raga, perjalanan ke sana tentu sangat menguras tenaga, waktu, pikiran, dan dana. Namun demikian, jika benar serasa di surga. Rasanya tak perlu jauh-jauh mencari "surga dunia" yang lain. Tentunya surga yang "di sana" akan lebih indah dari yang dunia. Bagaimana pun juga, sebagai sesama kerabat di storycake, bangga dengan pencapaianmu, Mas. Semoga tetap semangat, semoga segera tercapai perjalanan ke sana.
ReplyDeleteTuk Wak, Tuk Wak, aku perlu olah raga teratur supaya kuwat dan bisa mencapai ke sana pula. Sallllaaaammmmm .......
Kata temanku di kantor begitu Kak. Sebenarnya reward dari Panitia Trip ke Takabonerate. Sayang akhir-akhir ini cuaca disana tak memungkinkan untuk perjalanan wisata, jadi dibatalkan.
DeleteSalam juga Kak Didiet...