Sudah
beberapa minggu ini saya tak bertemu salah satu kakak yang tinggalnya di pusat kota kabupaten. Memang
cukup kehilangan, karena biasanya kami selalu bertemu setiap hari Jumat tiap
minggunya di makam almarhum ayah dan ibu.
Setiap
hari Jumat itulah kami selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke makam
mereka. Karena menurut guru mengaji kami, pas hari Jumat, arwah orang yang
sudah meninggal berada di makam masing-masing. Makanya kami tak lupa untuk
menziarahi makam almarhum orang tua setiap hari Jumat.
Hanya
itulah salah satu bentuk bakti kami pada orang tua yang telah melahirkan kami.
Apalagi kami tak sempat membahagiakan keduanya karena mereka meninggal saat
kami belum bisa hidup mandiri seperti sekarang.
Usut
punya usut, ternyata kakakku menderita penyakit Wasir atau Ambeien.
Penyakit ini memang cukup menyakitkan untuk orang yang menderitanya. Apalagi Ambeien menyerang anus
manusia. Dimana terjadi pembengkakan di bibir anus. Bisa dibayangkan bagaimana
sakitnya sang penderita.
Dari cerita
kakak saya, sebenarnya gejala awalnya sudah dirasakan dari dulu. Dia kerap
merasakan sakit saat terlalu lama duduk atau terlalu lama berdiri. Yang lebih
parahnya lagi saat buang air besar mengejan terlalu keras sakitnya bukan
kepalang. Atau keluar tinja yang sangat keras hingga menyebabkan keluar darah
saat mengeluarkannya.
Sayang, kakak
saya tak mempedulikan semuanya. Dia terlampau malu untuk datang ke dokter atau
mencari Obat Ambeien
di toko obat. Penyakit seperti ini memang bukan hal yang sedap untuk
diperbincangkan. Mungkin karena menyangkut daerah belakang ya. Jadi
penderitanya enggan untuk mengakui kalau dirinya terkena Ambeien.
Kakak saya
pernah mendengar penyembuhan penyakit wasir dari salah satu temannya. Dia
disarankan untuk membeli Obat
Wasir dengan merk tertentu di sebuah toko obat. Namun setelah dilaksanakan,
ternyata efeknya hanya selama memakai obat itu saja. Setelah berhenti
memakannya, kakak saya kembali menderita penyakit yang sama.
Ada lagi saran dari
seorang teman untuk melakukan operasi. Namun kakak saya kembali terkejut dan
ngeri setengah mati. Karena penyembuhan Ambeien lewat operasi
menyebabkan penderitanya harus Bed Rest
yang cukup lama. Apalagi ada selentingan kabar bahwa seseorang kembali
mengalami penyakit yang sama pasca operasi.
Pernah pula
disarankan untuk menjalani terapi penyembuhan di sebuah klinik di kota besar. Namun setelah
di cek, biayanya terlampau mahal. Apalagi proses penyembuhan di klinik tersebut
tidak bisa dibiayai oleh asuransi kesehatan yang dimilikinya.
Ternyata kakak
saya tidak sendirian. Begitu kakak saya yang lain berkumpul, mereka juga
mengeluhkan hal yang sama. Meski kadarnya belum separah kakakku yang satu itu. Begitu
pula saat kami bertemu salah satu Bibi
dari pihak almarhum ayah. Beliau juga menceritakan bahwa dirinya menderita Ambeien sejak muda.
Akhirnya dari
beliaulah kami mengetahui sejarah keluarga kami mengenai penyakit Ambeien. Ternyata
almarhum ayah kami juga menderita penyakit yang sama sewaktu hidup dulu. Riwayat
Ambeien di keluarga
kami sudah turun temurun toh…. Kirain hanya warisan saja yang dapat diturunkan
ke anak cucu. Penyakit juga diturunkan…. Haha…
Dari Bibi kami
lah akhirnya terurai cerita Obat Ambeien yang cukup
ampuh. Yaitu dengan obat-obatan herbal. Tanpa efek samping dan terbukti manjur.
Tak perlu malu membelinya karena dipesan secara On-Line.
Cukup klik http://www.obatwasir.biz/. Tinggal pesan
dan duduk manis di rumah. Ternyata Bibi
kami cukup canggih juga ya. Usut punya usut, ternyata dipesankan oleh anaknya
yang tinggal di kota.
Bibi….
Bibi…. Rupanya engkau malu karena Gaptek juga ya….hahaha….!
No comments:
Post a Comment