Indonesia adalah
pemilik ladang sawit terbesar di dunia. Produk yang dihasilkan dari ladang-ladang
sawit itu berupa CPO atau Crude Palm Oil. CPO adalah produk setengah jadi yang
berbentuk minyak kelapa sawit. Dengan potensi ladang sawit yang begitu besar,
Indonesia ditetapkan sebagai negara produsen minyak sawit dunia nomor satu.
Kontribusi CPO Indonesia telah mencapai 44,5 % atau setara dengan 19,6 juta ton
dari total kebutuhan minyak sawit dunia. Bahkan pemerintah Indonesia
menargetkan produksi lebih dari 40 juta ton di tahun 2020.
Meningkatnya
permintaan CPO untuk pemenuhan kebutuhan minyak makan, oleokimia dan biodiesel
membuat prospek industri kelapa sawit tetap sangat cerah. Permintaan minyak
nabati yang berasal dari minyak sawit tercatat mencapai 44 juta ton atau
sebesar 38 % di tahun 2009.
Sayangnya
meningkatnya permintaan CPO di pasar dunia dibayang-bayangi oleh isu pasar
internasional yang mengatakan bahwa Industri kelapa sawit merupakan penyebab
rusaknya lingkungan dan hutan-hutan tropis, serta hilangnya keanekaragaman
hayati. Pasar Internasional menuding kalau perkebunan kelapa sawit dianggap sebagai produk yang tidak
sustainable/berkelanjutan, tidak ramah lingkungan, sebagian besar lahan perkebunan
berasal dari konversi hutan, penyebab kerusakan lingkungan karena berkurangnya
daerah tangkapan air, penyebab tercemarnya pengairan dan lingkungan akibat
penggunaan pupuk.
Isu pasar
internasional ini tak pelak semakin memojokkan posisi Indonesia sebagai
produsen CPO terbesar di dunia. Tudingan-tudingan pasar internasional semakin
menggila ketika Indonesia dilanda musibah kebakaran hutan yang terjadi
dimana-mana. Mereka menuding kalau kebakaran hutan salah satu penyebabnya
adalah untuk memperluas lahan sawit. Harga CPO pun turun naik seiring
berkembangnya isu di pasar internasional.
Isu yang
berkembang itu harus diredam. Agar dapat diterima di pasar internasional,
minyak sawit Indonesia harus produk yang sustainable/berkelanjutan dan ramah
lingkungan. Pengelolaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang bertanggung
jawab dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi merupakan
solusi jitu untuk menangkal Isu pasar internasional. Berdasatkan hal itulah,
kini lahir konsep Sustainable Palm Oil (SPO) yang berarti Minyak Sawit Lestari
oleh suatu badan yang disebut dengan Roundtable On Sustainable Palm Oil (RSPO).
RSPO bertugas
sebagai badan yang melakukan sertifikasi secara internasional yang bernaung
dibawah lembaga dunia Swiss Civil Code. RSPO bertujuan untuk mempromosikan
produksi dan penggunaan minyak sawit berkelanjutan melalui kerjasama di
sepanjang rantai pasokan serta mengalokasikan dialog terbuka dengan para
pemangku kepentingan. RSPO memastikan kalau perusahaan minyak sawit dibawah
naungannya adalah perusahaan yang ramah lingkungan dan memperhatikan aspek
finansial, lingkungan/ekologi, dan sosial.
Dalam
lingkungan kecil, sebagai konsumen kitapun memiliki andil cukup besar dalam
mendukung program pemerintah untuk program lingkungan yang berkelanjutan. Saat
berbelanja, kita harus lebih teliti. Pastikan hanya produk berbahan minyak
sawit yang berasal dari perusahaan-perusahaan bersertifikat RSPO-lah yang
dipilih. Dengan begitu, kita turut mendorong sebuah sistem berkelanjutan eksis
di negara kita.
Menjadi
konsumen yang bijak adalah kunci dari partisipasi kita sebagai konsumen.
Produk-produk kebutuhan sehari-hari berbahan dasar minyak sawit seperti minyak
goreng, sabun, kosmetik, dan lain-lain adalah produk-produk yang setiap hari
kita konsumsi. Dengan memilih produk dari perusahaan yang disuplai dari
perusahaan minyak sawit bersertifikat RSPO, tentu kontribusi kita terhadap
lingkungan berkelanjutan semakin nyata.
Bayangkan
sepuluh atau dua puluh tahun kedepan. Anak cucu kita yang akan menanggung
akibatnya jika lingkungan menjadi rusak, hutan-hutan terbabat habis,
keanekaragaman hayati yang menjadi ciri khas hutan-hutan tropis hanya tinggal
kenangan. Mereka hanya akan mewarisi lingkungan porak poranda apabila kita
tidak mendukung program lingkungan berkelanjutan melalui satu langkah kecil,
yaitu menjadi konsumen yang bijak.
Mari
bergandengan tangan menjadi konsumen bijak dengan memilih produk-produk yang
berlabel sustainable…
Sumber : http://www.sucofindo.co.id
http://chardalagan.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment