Sejarah masa lalu terkadang
tak pernah bisa diselami dengan pemikiran sesaat. Termasuk arti sebutan Garuda Maharam
untuk daerah Tamiang Layang
dan sekitarnya. Mungkin karena tanahnya yang berbau harum dengan airnya yang
bening dan bersih. Hingga mengundang banyak pendatang untuk mencari penghidupan
dan kehidupan.
Tamiang Layang mempunyai sejarah tersendiri tentang
keberadaannya. Tak pernah ada yang tahu, mengapa daerah ini dari dulu begitu
diminati pendatang. Alam semestapun tak pernah menjawab pertanyaan itu. Dia
hanya mengurai cerita lewat angin, bahwa suatu saat kelak Tamiang Layang akan menjadi besar.
Sejarahpun tak pernah
mengetahui pasti, mengapa Tamiang Layang menjadi satu-satunya daerah yang tidak
diserahkan Kerajaan
Banjar kepada Hindia Belanda seperti kebanyakan daerah lainnya di Kalimantan pada tahun 1826. Hingga akhirnya Tamiang
Layang menjelma menjadi Ibu Kota Kabupaten Barito
Timur pada tahun 2002.
Tentu banyak alasan bagi
sebuah daerah untuk bermetamorfosis menjadi daerah otonom yang mempunyai
pemerintahan sendiri. Untuk mengubahnya menjadi sebuah daerah yang hebat,
diperlukan aspek-aspek yang hebat pula. Salah satunya pemimpin yang luar biasa
hebat.
Rakyat sesungguhnya tak
ambil pusing siapa pemimpinnya, dari manakah asalnya, bagaimana sejarah
hidupnya. Yang penting, orang yang memimpinnya adalah Pemimpin Hebat. Bisa membawa rakyat
dan daerah yang dipimpinnya menjadi tempat yang Gemah Ripah Loh Jinawi. Cukup
sandang, pangan dan papan. Hidup dengan sejahtera sambil menepuk dada dengan
bangga. Inilah kami, rakyat Tamiang Layang, yang mempunyai Pemimpin Hebat.
Masyarakat Jakarta boleh
berbangga hati karena memiliki gubernur baru yang membuat rakyatnya bisa mengakses
pengobatan gratis. Tapi mereka baru bisa menikmatinya tahun 2012.
Tanpa gembar-gembor yang
menghebohkan media, pemimpin Barito
Timur, yakni Drs.
H Zain Alkim sudah memulainya lebih dulu dengan membuat
biaya pengobatan murah meriah dan Biaya gratis bagi mereka yang menjalani rawat
inap diruang dikelas III. Bahkan bisa mengakses pengobatan ke dokter spesialis
dengan biaya hanya Rp. 20.000 saja.
Di Pulau Jawa, buruh
bergejolak dan berdemo dimana-mana. Semua mengeluh karena kesejahteraan macet.
Biaya transportasi mahal. Penghasilan sehari harus dipotong biaya transportasi
yang tinggi. Tapi di Bartim,
buruh tenang-tenang saja. Untuk menghemat biaya transportasi, buruh mempunyai card conection
yang terhubung dengan semua angkutan umum. Biaya transportasi buruh di subsidi
pemerintah hingga 50%.
Ada lagi program kartu subsidi belanja murah. Buruh
bisa berbelanja murah dengan discount khusus di outlet-outlet yang ditunjuk Bupati Bar-Tim.
Sangat mudah untuk mengajak rakyat untuk
berpartisipasi bagi daerahnya. Bahkan menjadikannya garda terdepan untuk
menaklukan dunia. Caranya dengan melimpahinya dengan kesejahteraan yang memadai.
Tentu, tugas pemimpinlah untuk membawa mereka menjadi ‘sesuatu’ yang
dibanggakan negerinya.
Dan inilah yang telah
dilakukan Bupati Bar-Tim,
Drs. H Zain Alkim.
Untuk menjadikan membawa Bartim
menjadi daerah gemilang dengan program Bartim
Membangun.
Dia adalah pemimpin hebat
yang dipilih alam semesta untuk menjadi KSATRIA PININGIT
dari TAMIANG LAYANG.
No comments:
Post a Comment