Tag : tumbuh
kembang anak, Enfagrow A+
Sudah
dua bulan lamanya, salah satu keponakan saya yang bernama Nazwan, Disapih (istilah Sunda untuk balita yang dilepaskan
menyusu ASI pada ibunya). Anak itu memang sudah menginjak usia dua tahun.
Usia yang sudah pas untuk Disapih. Sesuai juga dengan ajaran agama kami.
Nazwan
termasuk balita yang lumayan aktif. Cerewet dan banyak bertanya ini-itu. Meski
bahasanya masih banyak yang belum saya mengerti. Walau begitu, “Bahasa Kacau” Nazwan menjadi lucu saat
mendengarnya.
Beda kalau bahasa yang sama diucapkan oleh orang dewasa. Dia lumayan lengket dengan
saya. Mungkin karena rumah kami saling berdekatan.
Setiap
pagi, dia sudah mengetuk pintu dapur untuk masuk rumah saya. Begitu juga bila
saya sedang nyantai di akhir pekan. Dia dengan acuh nyelonong ke kamar tidur, atau mengganggu saya di depan monitor
komputer. Tingkahnya memang ada-ada saja.
Namun keceriaan
Nazwan berkurang pasca Disapih.
Beberapa hari dia kelihatan lesu dan tak bergairah. Seperti kehilangan sesuatu.
Sang Ibu sangat terganggu dengan keadaan Nazwan. Bisa dipahami, orang tua mana yang tidak
khawatir dengan kondisi sang anak yang tiba-tiba berubah.
Tapi
setelah beberapa minggu berjalan. Seiring waktu, kondisi Nazwan kembali ke
semula. Dia pun mulai menyukai kembali mainannya, menyukai makanan baru dan
perlahan kembali aktif seperti dulu.
Di
usia Golden Period
(1-3 tahun) seperti Nazwan. Memang merupakan masa yang penting bagi pertumbuhan
anak sehingga harus mendapatkan nutrisi yang tepat. Pada periode ini, otak anak
tumbuh dan berkembang pesat.
Otak
manusia terdiri dari 60% lemak. Dan DHA (asam
dokosaheksanoat) merupakan asam lemak yang paling banyak terdapat di Otak. Sebagian
besar lemak yang terdapat di Otak
adalah di dalam membran sel saraf dan dalam pelindung myelin yang melapisinya.
Tipe dan proporsi lemak dalam membran sel menentukan seberapa efektif sel Otak
berkomunikasi. Jika seorang anak kekurangan lemak yang tepat, Otaknya
tidak akan berkembang atau berfungsi secara optimal.
Para
Ilmuwan mengungkapkan bahwa berbagai macam penyakit mental termasuk penyakit Parkinson, depresi, Alzheimer, demensia dan
skizofrenia berhubungan dengan kekurangan asam lemak penting. Juga terjadi
karena ketidakseimbangan antara asam lemak Omega-6 dan Omega-3 di otak.
Seperti
juga kasus anak-anak ADD/ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Atau
penyakit sulit berkonsentrasi dan hiperaktif. Hal ini disebabkan oleh tingkat
DHA yang rendah di dalam darah mereka.
Untuk Bayi
yang masih menyusui, tentu bukan hal yang terlalu sulit. Karena bayi
mendapatkan sumber DHA dan AA (asam
arakhidonat) dari ASI. DHA dan AA berguna untuk meningkatkan kecerdasan
anak Setelah anak tidak mendapatkan ASI lagi, DHA dan AA masih sangat
dibutuhkan untuk perkembangan optimal Otak
dalam masa balita mereka.
Pertumbuhan
Otak
yang paling penting, adalah sejak bayi lahir hingga usia 2 tahun. Dalam periode
ini, terjadi perkembangan saraf Otak
yang tercepat. Selanjutnya memang terus terjadi perkembangan hingga usia 5
tahun, namun tidak secepat pada usia sebelumnya.
Karena
itu, untuk mendukung perkembangan Otaknya.
Balita sangat membutuhkan nutrisi yang mengandung elemen penting dalam
pertumbuhan Otak
mereka. Tentu harus didapat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Menurut
Bethany Thayer, seorang pakar nutrisi dari Detroit yang juga juru bicara American
Dietetic Association (ADA), otak adalah salah satu organ yang "Sangat Kelaparan". Otak
adalah organ pertama dari tubuh yang menyerap nutrisi dari makanan yang manusia
santap sehari-hari.
Ada 9 jenis makanan yang
direkomendasikan para ahli untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fungsi Otak
anak :
1.
Ikan
2.
Telur
3.
Selai Kacang
4.
Sayuran Berwarna
5.
Oatmeal
6.
Buah Berri
7.
Kacang Hijau
8.
Susu & Yogurt
9. Daging Sapi Bebas Lemak
Nutrisi
dan stimulasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan Otak
anak. Terutama dalam menstimulasi kemampuan dasar seperti daya ingat, daya
konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah. Anak juga membutuhkan nutrisi
yang mendukung daya tahan tubuhnya. Dengan ketahanan tubuh yang sempurna, anak
dapat belajar lebih banyak, kapan saja dan dimana saja.
Kembali
ke kisah Nazwan. Sang ibu rupanya menemukan solusi yang tepat untuk Nazwan. Setelah
lepas dari ASI, Nazwan sempat kehilangan selera makan. Namun hal itu
tidak berlangsung lama berkat Susu Enfagrow A+.
Susu bayi Golden Period
ini meningkatkan membuat Nazwan mendapat 3 kekuatan sekaligus. Yakni sistem
pernafasan, sistem pencernaan dan imunitas terhadap penyakit. Hal ini terjadi karena Susu Enfagrow A+
mengandung lebih banyak DHA, serat alami, protein, zat besi, vitamin A, C dan
E, B6 dan asam folik.
Dari
semua merk Susu Formula
yang beredar luas di pasaran. Memang hanya Enfagrow A+
yang paling lengkap kandungan
gizinya. Pantas saja kalau Nazwan kembali ceria dalam waktu singkat.
Meski
akhirnya, saya harus banyak bersabar karena Nazwan semakin cerewet. Bertanya
ini–itu . Dia seakan ingin segera menaklukan dunia dengan “bahasa kacaunya”. Saya hanya bisa tersenyum melihat semangat Sang Jagoan
Cilik ini.
Nazwan….
Nazwan…. Emang ‘Lu Kagak Penah Mati Gaye…hehe….
Halo Dedi, bisa kontak saya di andinarizky234@gmail.com Saya mau memberi info terkait lomba blog. Thanks :)
ReplyDeleteOk.. Thanks before...
Delete